Rilis Video Musik, DubYouth Gelar Premiere Party

Rilis Video Musik, DubYouth Gelar Premiere Party

Ya, setelah merilis single “Roots” via DoggyHouse Records, Dubyouth kembali beraksi di lantai dansa. Irama ber-kelas “the royal sound of Ngayogjakarta” yang diproduseri oleh Heruwa ini terbukti berhasil mengajak siapapun yang mendengarkannya untuk berdansa. Duo yang sukses meracik elemen musik mulai Reggae, Jungle, House Music hingga Dub Music ke dalam atmosfir urban ini tidak hanya berhenti di penawaran audio saja. Bekerjasama dengan tim Lepaskendali Labs, dibuatlah sebuah video musik yang ciamik untuk menemani dentuman lagu yang rancak ini. Lepaskendali Labs yang juga pernah membuat video lirik lagu Shaggydog “Rock Da Mic” ini mengejawantahkan kembali “Roots” berdasar storyline yang dibuat bersama sang MC, Heruwa. Mereka memadukan visual mapping dengan kearifan lokal dimana visualisasi digital ditembakkan langsung secara mobile ke beberapa sudut landmark kota Jogja. Tidak lupa rekaman video kolaborasi Dubyouth dengan kelompok tari Angguk Sri Panglaras di gelaran Festival Kesenian Yogyakarta yang ditampilkan dalam bentuk visual mapping. Selain itu beberapa potongan video mapping dari proyek Jogjakarta Video Mapping Project (JVMP) ikut mewarnai video musik yang menampilkan Hendi (Something Wrong) sebagai talent ini. Peresmian dirilisnya video musik Dubyouth – Roots maka DoggyHouse Records menggelar acara pemutaran perdana yang diselenggarakan pada Sabtu, 22 Desember 2018 di Iindigo Lounge (DoubleTree by Hilton Hotel Jakarta), juga dimeriahkan dengan penampilan Juik Cobra @rombongreggae_official, Kulki @kulk1, Aldiano @aldiano dann acara dipandu oleh Kiki Ucup @kikiauliaucup    ...
RILIS SINGLE “ROOTS”, DUBYOUTH KEMBALI KE AKAR MUSIK MEREKA

RILIS SINGLE “ROOTS”, DUBYOUTH KEMBALI KE AKAR MUSIK MEREKA

Dubyouth Soundsystem dikenal sebagai tandem yang sukses meracik elemen musik mulai Reggae, Jungle, House Music hingga Dub Music ke dalam atmosfir urban mereka. Proyek musik yang bermula dari kamar tidur ini pun baru saja merilis ulang album pertama mereka ke format digital yang bisa dibeli via toko musik digital semisal iTunes, Spotify dan lainnya. Tahun 2015 grup Elektronik dari Jogjakarta ini pernah merilis single duet dengan Masia One bertajuk “Bababoom” melalui DoggyHouse Records. Kolaborasi tersebut kemudian menjadi materi kontes remix “10 Milli Remix Contest” yang bertepatan dengan perayaan 10 tahun duo yang digawangi oleh PoppaTee a.k.a Heruwa “Shaggydog” dan Metz ini.   Walaupun jarang terdengar kegiatan manggung-nya tapi jangan salah, Dubyouth belum melemah. Tercatat mereka sempat melanglang buana ke Jepang dalam rangkaian Zushi Beach Film Festival di bulan Mei 2016. Dan sudah saatnya di 2018 ini mereka kembali ber-eksplorasi menerabas sisi pojok sebuah jenis musik demi menyajikan materi paling fresh. Setelah tertidur cukup lama, sepertinya 2018 adalah saat yang tepat untuk bangun dari tidur yang panjang. Sudah saatnya mereka kembali ke lantai dansa melalui dentuman single “Roots”. Layaknya datang dari langit seperti hujan api, rentetan “And tell the people in the town cmon wake them up” seolah ingin membangunkan semua orang sekaligus memberi kabar bahwa Dubyouth telah kembali. Komposisi terbaru ini mengajak penikmat musik dansa ke akar musik Elektronik ciri khas awal Dubyouth layaknya kalimat “bring back the fire to the dance again”. Tanpa peduli apa kata orang, tersemat lirik yang kembali menekankan bahwa mereka tetap nge-roots di “I’am strictly roots”. Tidak bisa dipungkiri bahwa irama ber-kelas “the royal sound of Ngayogjakarta” yang diproduseri oleh Heruwa ini bakal mengajak siapapun yang mendengarkannya untuk berdansa resah. Single “Roots” bisa dibeli melalui toko musik...
Shaggydog Tantang Empat Produser Musik Interpretasi Lagu “Rock Da Mic”

Shaggydog Tantang Empat Produser Musik Interpretasi Lagu “Rock Da Mic”

Berumur 20 tahun didalam sebuah industri musik bukanlah perkara mudah. Dalam hal ini Shaggydog mampu beradaptasi dengan mulus tanpa banyak bongkar pasang individu didalamnya. Banting tulang merilis álbum sendiri sampai dipinang oleh label rekaman baik independen maupun major label yang kemudian akhirnya memilih untuk mendirikan label sendiri. Mulai dari bermain di acara komunitas, festival musik Jazz sampai melanglang buana ke benua Eropa, Australia bahkan Amerika sudah mereka jalani. Pada kunjungan mereka di Amerika tepatnya dalam rangka bermain di festival South By Southwest ini, Shaggydog tidak ketinggalan untuk membuat sebuah video untuk lagu gacoan mereka. Dipilihlah “Rock da Mic” dari álbum Putra Nusantara untuk dibuatkan video klip bersama tim dari Malaria House (videonya dapat ditonton disini). Ritme reggae/dub/ragga yang rancak dan dinamis dari lagu ini pun kemudian dirasa menarik untuk diracik menggunakan interpretasi dari musisi lain. Disini kemudian Shaggydog mengajak beberapa produser musik untuk me- representasi-kan ulang Rock Da Mic. Adalah Ari Wulu, KMKZ, Alex “Donnero” & Lacos (DPMB/Hellhouse) serta sang vokalis sendiri, Heruwa, yang menerima tantangan Shaggydog untuk me-remix komposisi ini. Hasilnya adalah 4 komposisi yang solid karena ke empat produser ini mempunyai karakter khas masing-masing. Ari Wulu adalah seorang budayawan dan musisi Elektronik legendaris Yogyakarta, dimana beberapa proyek musikalnya antara lain SKM, MidiJUNKIE, Saron Groove, SecondFloor, Rancak Arcade dan kemudian dengan karir solo, WVLV, tidak bisa dipungkiri kredibilitasnya. Alex a.k.a Donnero dan Lacos sendiri dikenal sebagai dua pentolan kolektif Hiphop, Hellhouse, Yogyakarta. Selain sebagai Rapper di grupnya, DPMB, Alex juga bertindak sebagai produser musik di komunitas Hellhouse bersama Lacos. Salah satunya adalah memproduksi lagu dari Xaqhala (Boyz Got No Brain). Jika menyimak perjalanan rilisan DoggyHouse Records, maka kita...
REBUT 10 JUTA DARI HURLEY-DUBYOUTH: 10 MILLI REMIX CONTEST

REBUT 10 JUTA DARI HURLEY-DUBYOUTH: 10 MILLI REMIX CONTEST

REBUT 10 JUTA DARI HURLEY-DUBYOUTH: 10 MILLI REMIX CONTEST Remix adalah sebuah seni mengolah lagu sedemikian rupa sehingga bisa memunculkan sebuah lagu baru tanpa meninggalkan ciri khas dari lagu asli yang diolah. Ini adalah sebuah terobosan yang sedang menjamur saat ini di kalangan musisi dengan tujuan agar bisa mengeksplorasi sisi baru dalam menikmati sebuah lagu. Berawal dari itulah maka timbul ide untuk membuat sebuah kontes Remix dalam menyambut ulang tahun ke 10 DubYouth Soundsystem yang diberi tajuk HURLEY-DUBYOUTH: 10 MILLI REMIX CONTEST. Didorong juga keinginan mereka untuk menemukan sesuatu yang baru dari skena musik Electronic yang diharapkan bisa memicu ide segar untuk materi album selanjutnya. Sebelumnya, DubYouth Soundsystem sudah membuat remix lagu “Bababoom” bersama Masia One, seorang Rapper wanita Kanada yang sekarang bermukim di Singapura. Single ini bisa di unduh secara gratis dan legal DISINI. Peserta kontes Remix ini tidak menutup kemungkinan musisi dari luar Indonesia untuk ikut bergabung karena kontes ini memakai SoundCloud sebagai tempat untuk mengumpulkan hasil karya remix. Peserta kontes bisa mengunduh Stems (kumpulan rekaman suara) lagu Ba Ba Boom serta mengupload hasil karya Remix nya melalui akun grup Soundcloud. Mekanisme dan sistem penilaian hasil remix yang terbaik akan ditentukan oleh Dewan Juri yang berasal dari tim Doggy House Records serta personel DubYouth Soundsystem sendiri, tentunya menurut standarisasi dunia musik. Kontes yang dibuka mulai tanggal 7 Oktober 2015 – 7 November 2015 ini berhadiah total Rp. 10.000.000 berbentuk tunai dan voucher dari Hurley untuk satu orang pemenang. #10MilliRemixContest #10YearsOfBass...