Aransemen Yang Proporsional di Album Semburat Sentimental Moods

Aransemen Yang Proporsional di Album Semburat Sentimental Moods

“Semburat”, album milik band Ska asal Jakarta “Sentimental Moods” dirilis pada tahun 2017. Album ini terdiri dari 13 lagu yang semuanya terdengar sangat menyenangkan, sesuai dengan ciri khas musik Ska yang kita kenal. Namun, ada sesuatu yang unik dari album ini yaitu lagu “Lhaiki!“, yang menggunakan bahasa Jawa dalam liriknya. Menurutku, ini adalah ide yang brilian karena memberikan nuansa yang khas dan memberikan pengalaman berbeda bagi pendengar. Selain itu, penggunaan bahasa Jawa juga menampilkan kekayaan budaya Indonesia yang lebih luas. Salah satu hal yang aku sukai dari album “Semburat” ini adalah bagaimana Sentimental Moods berhasil menggabungkan musik Ska dengan irama tradisional, seperti pada “Ode“. Menurutku, kombinasi ini sangat unik dan menarik, tetapi perlu diingat bahwa penggabungan ini tidak selalu berhasil tergantung pada bagaimana kedua genre tersebut disatukan dan diintegrasikan dalam lagu tersebut. Sentimental Moods berhasil melakukannya dengan sangat baik. Meskipun aku sangat menikmati seluruh lagu dalam album “Semburat“, ada satu lagu yang agak mengganggu perhatianku yaitu “Black Coffee“, lagu pembuka dari album ini. Menurutku, lagu ini terkesan flat dan tidak terdengar seperti musik Ska yang seharusnya, terutama mengingat Sentimental Moods biasanya memiliki lagu yang upbeat dan energetic. Yang menjadi lagu favoritku adalah “Lovely Niku” dengan menggunakan suling sebagai instrumen tambahan. Menurutku, penggunaan suling memberikan sentuhan yang unik dan fresh pada musik Ska, sekaligus menambahkan suasana yang lebih melodis dan menenangkan. Jadi, bagi kamu yang ingin mencari sesuatu yang berbeda dari musik Ska dan ingin menikmati penggabungan musik Ska dengan unsur budaya, aku sangat merekomendasikan album “Semburat” milik Sentimental Moods. Aransemen musik dalam album ini juga terasa proporsional dan tidak terlalu berlebihan, sehingga lagu-lagu terdengar fresh dan tidak membosankan. Review...