Dengar Bagaimana Slowright Menceritakan Pertemanan Mereka di Single SIDE BY SIDE

Dengar Bagaimana Slowright Menceritakan Pertemanan Mereka di Single SIDE BY SIDE

Slowright, band Malang ini akan kembali merilis single baru setelah bulan Agustus tahun lalu mereka merilis album penuh pertama-nya, High & Low. Masih di bawah naungan DoggyHouse Records dan diproduseri oleh SB Tunes, Slowright melemparkan amunisi terbarunya, kali ini dengan sesuatu yang berbeda. “Kami sadar betul masa promo album High & Low masih sedang berjalan dan masih banyak yang harus di lakukan. Tapi sedikit menengok ke belakang, Sandy Armita (vokalis baru Slowright) bergabung ketika materi album High And Low sudah jadi, tinggal mengisi vokal saja. Akhirnya Sandy kami paksa untuk menulis semua lirik album tersebut dalam waktu yang sangat singkat” ungkap Slowright mengenai proses album perdana mereka. Dari sini akhirnya Slowright pun sepakat untuk membuat materi baru yang nantinya Sandy ikut secara penuh dalam setiap proses kreatifnya. Tidak membutuhkan waktu yang lama, Slowright yang kini beranggotakan Sandy Armita (vokal), Mochamad Raja Sandyapura (gitar) dan Fandi Bagus Tofani (drum) ini langsung meracik materi lagu baru yang diberi judul SIDE BY SIDE. Ketiganya sepakat menunjuk Fifan Christa/Atlesta (Pops You Good studio) sebagai eksekutor dari ide-ide mereka. Materi baru yang menyempurnakan formula reggae dengan hip-hop dan rock ini juga sebagai penanda perubahan dari materi Slowright sebelumnya. Tidak dapat di pungkiri, cara Sandy ngerap serta bernyanyi  membawa banyak pengaruh baru ke dalam Slowright dan member lainnya menanggapi dengan sangat positif. “Sejujurnya butuh banyak kompromi dalam proses kreatif SIDE BY SIDE, semua di lakukan atas dasar respect sesama member Slowright untuk mendapatkan hasil terbaik dan menciptakan sesuatu yang baru dan lebih segar!” jelas mereka mengenai perubahan yang terjadi dalam penulisan materi baru-nya. Secara lirik SIDE BY SIDE bercerita tentang pertemanan Slowright serta perjalanan singkat...
Mengulik Musik Indonesia Yang Mengandung Substansi Narkoba

Mengulik Musik Indonesia Yang Mengandung Substansi Narkoba

Musik dan narkoba (narkotika, psikotropika, dan obat terlarang) dapat memiliki hubungan yang kompleks. Beberapa musisi percaya bahwa menggunakan narkoba dapat meningkatkan pengalaman musik, merangsang perasaan yang dialami, meningkatkan kreativitas, penciptaan lirik dan mengurangi rasa takut atau cemas saat tampil di depan publik. Beberapa musik yang mengandung unsur narkoba dapat menimbulkan berbagai reaksi dari pendengarnya. Ada yang menilai bahwa lagu tersebut sebagai wujud seni dan kreativitas dari penciptanya, namun ada juga yang menganggapnya sebagai ajakan atau glorifikasi terhadap penggunaan narkoba. Terlepas dari semua hal-hal yang negatif dari pengaruh narkotika, musik yang mengandung makna lirik narkoba tetaplah menjadi bagian dari sejarah musik dan budaya populer. Kali ini aku mau merangkai dan memaknai beberapa musik yang aku rasa mengandung unsur narkoba yang mungkin jarang diketahui banyak orang. The Brims – Anti Gandja The Brims (biar rupa – rupa isinya, masih tetap satu) merupakan salah satu grup musik yang tergabung dalam unit Brigade Mobil Republik Indonesia yang dibentuk pada tahun 70an, mengusung genre rock dengan unsur psychedelic. Salah satu karya terkenal mereka adalah lagu “Anti Gandja” dari album Vol. 1: Let Me Show My Way – Anti Gandja (Mesra) yang memiliki nuansa trippy dan mengajak untuk melawan penggunaan narkotika. Meskipun bertujuan untuk mengkampanyekan anti narkotika, “Anti Gandja” justru mampu membuat pendengarnya merasa terhanyut dalam suasana “mengawang”. Lagu ini tentunya memunculkan berbagai pertanyaan dan kesan yang mengganjal segera muncul dalam pikiran kita setelah mendengar lagu yang dirilis pada tahun 1972 ini. Salah satu hal yang mungkin ditanyakan adalah bagaimana mungkin sebuah lagu yang terdengar seperti memberikan informasi tentang bahaya penggunaan narkotika malah memberikan efek halusinasi dan sangat cocok didengar ketika sedang “high”. The Flowers...