Black Finit Ajak Rayakan Natal Dengan Cara Baru

Black Finit Ajak Rayakan Natal Dengan Cara Baru

Setelah sukses merilis single “Bukan Puisi” dengan menggandeng banyak figur seniman profesional semisal Agan Harahap, Heruwa “Shaggydog” dan Angki Purbandono, Black Finit tidak diam begitu saja. Albert Gerson unFinit, figur dibalik musisi ber-aliran Reggae ini kembali disibukkan dengan beberapa kegiatan selain promo single. Selain mengajar bahasa Indonesia di rumahnya, pria asal Maumere yang akrab dipanggil Black ini juga menggelar sebuah program bertajuk Keliling Indonesia. Proyek ini membuatnya berkeliling di beberapa asrama mahasiswa daerah yang berada di Yogyakarta untuk mengajak para penghuni menampilkan kesenian tradisional daerah asal-nya dalam konsep pertunjukan modern. Di sela kegiatannya tersebut, Black bertemu dengan para pemuda asrama mahasiswa yang berasal dari daerah yang sama, Maumere. Sekelompok pemuda tersebut menemukan kesamaan dalam memainkan musik memakai alat tradisional Flores semisal Bijol, Totobuang dan Gong Waning. Menamakan diri sebagai Wangak, awalnya mereka hanya memainkan lagu band lain sampai kemudian Black mengajak untuk membuat komposisi lagu sendiri. Dari beberapa kali brainstorming yang dilanjut dengan jamming studio akhirnya tercetus ide untuk membuat sebuah lagu bertema Natal yang berbeda dari yang sudah populer di Indonesia. “Saya rasa lagu Natal yang populer di Indonesia kebanyakan cuma saduran mentah dari keadaan di luar Indonesia. Masak bernyanyi tentang salju sementara disini kan gak ada salju” terang Black. Di lagu yang diberi judul “Damai Natal” ini Black Finit bercerita tentang bagaimana masyarakat di daerah mereka merayakan Natal. Lagu akustik ini dikemas rancak layaknya nuansa pesta menggunakan alat musik tradisional mereka. “Suka cita melanda, telah tiba Desember. Suara dentum meriam, lampu – lampu di pohon”. Black menambahkan bahwa Natal bagi dirinya sudah bukan lagi hanya merupakan sebuah perayaan bagi agama tertentu pada lirik “Peluk cium tersayang, orang...