Ajak FSTVLST, Jogja Hip Hop Foundation & Black Finit, Shaggydog Gelar Konser Amal Donggala – Palu

Ajak FSTVLST, Jogja Hip Hop Foundation & Black Finit, Shaggydog Gelar Konser Amal Donggala – Palu

Indonesia kembali berduka, setelah gempa di Lombok kali ini gempa kembali terjadi di Palu  pada 28 September 2018. Sementara tsunami yang dihasilkan dari gempa terakhir yang berkekuatan 7,4 Skala Richter terjadi di pantai Talise yang memiliki tinggi sekitar 3 meter. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Nasional merilis data korban gempa dan tsunami Palu menjadi 1.558 orang yang berasal dari Palu, Donggala, dan Sigi, Sulawesi Tengah. Selain korban meninggal, BNPB merinci jumlah korban hilang 113 jiwa, korban tertimbun 152 jiwa, korban luka-luka 2.549 jiwa, dan pengungsi 70.821 jiwa yang berada di 147 titik pengungusian. Hal ini tentunya menggerakkan hati para personel band Shaggydog yang pernah merasakan kehangatan dan ramah tamah warga Palu ketika mereka bermain di kota tersebut. Dengan segera dikonseplah sebuah konser mini dengan mengajak kolega band lainnya yaitu Black Finit, FSTVLST dan Jogja Hip Hop Foundation. Bertajuk Doggies Berbagi Untuk Donggala – Palu, acara ini akan digelar di Playon, Prawirotaman, Yogyakarta pada hari Rabu 10 Oktober 2018 mulai pukul 19.00 – 24.00 WIB. Dengan sistem donasi minimal Rp. 20.000, semua hasil penjualan tiket akan disalurkan untuk korban gempa Donggala – Palu. Di acara ini juga akan melakukan sesi lelang barang pribadi dari musisi/band yang bermain, serta merchandise memorabilia gig berupa t-shirt eksklusif dengan desain flyer acara yang dibuat oleh Farid Stevy Asta. Doggy House Records juga menjual rilisan yang hasilnya akan disumbangkan. Hasil penjualan tiket, lelang dan lapak rilisan seluruhnya akan digunakan untuk penanganan tanggap bencana melalui ARM (Association of Resiliency Movement) yang berkantor di Sayidan.   Selain itu Animal Friends Jogja membuka lapak dan donasi yang hasilnya akan disalurkan untuk operasi penanganan satwa yang terkena dampak bencana...
Doggies Berbagi Untuk Lombok, Shaggydog Gelar Mini Konser Penggalangan Dana Korban Gempa Lombok

Doggies Berbagi Untuk Lombok, Shaggydog Gelar Mini Konser Penggalangan Dana Korban Gempa Lombok

Bangsa Indonesia dikejutkan dengan gempa bumi di Lombok 5 Agustus 2018 lalu. Gempa berkekuatan 7.0 SR yang dirasakan di seluruh wilayah pulau Lombok, Bali dan Sumbawa ini menimbulkan korban jiwa dan kerusakan bangunan yang tidak sedikit. Sampai di bulan September pun gempa masih sering terjadi di area pulau Lombok. Dampaknya secara ekonomi tentunya sangat merugikan bagi warga pulau yang salah satu penghasilan terbesarnya berasal dari pariwisata ini. Berbondong bondong semua orang membantu dengan segala kemampuan yang ada untuk meringankan beban saudara kita di Lombok, termasuk juga para musisi. Banyak musisi dan band di berbagai daerah bersatu padu membuat acara amal yang hasilnya disumbangkan ke korban gempa. Termasuk diantaranya acara yang akan digelar oleh Shaggydog beserta keluarga besar-nya ini. Di sela jadwal tour yang padat, akhirnya diputuskan untuk membuat sebuah mini konser sekaligus penggalangan dana. Bertajuk Doggies Berbagi Untuk Lombok, event ini digelar di Playon, Prawirotaman, Yogyakarta pada hari Rabu 5 September 2018 mulai pukul 19.00 – 24.00 WIB. Mini konser ini digelar bersama rekan sejawatnya di DoggyHouse Records, Black Finit dan ditutup oleh unit karaoke, The Megahits Selection. Dengan sistem donasi minimal Rp. 15.000, semua hasil penjualan akan disalurkan untuk korban gempa Lombok. Acara yang dipandu MC Doni Salah Paham ini juga akan melakukan sesi lelang barang pribadi, vinyl serta maskot Shaggydog. Selain itu DoggyHouse Records dan Jogja Records Store Club membuka lapak rilisan musik dimana semua orang boleh menentukan harga untuk barang yang diinginkan. Hasil penjualan lelang dan lapak rilisan seluruhnya akan dimasukkan ke donasi. Dan donasi akan disalurkan kepada saudara kita di Lombok melalui ARM – Association of Resiliency Movement, sebuah perhimpunan tangguh bencana, dari Jogja untuk...
Ramaikan Ajang Prawirotaman Fest, Black Finit Gelar Street Concert

Ramaikan Ajang Prawirotaman Fest, Black Finit Gelar Street Concert

Seperti yang kita ketahui, Albert Gerson unFinit, atau dikenal dengan nama panggung Black Finit baru saja merilis sebuah single berjudul “Bukan Puisi” yang bisa dibaca disini. Lagu ini dirilis via digital pada tanggal 1 Juni 2018 bertepatan dengan ulang tahun ke 21 Shaggydog, sang empu DoggyHouse Records yang menaunginya. Lirik “Bukan Puisi” yang diciptakan oleh seniman fotografi kontemporer, Angki Purbandono, bercerita tentang seseorang yang mensyukuri kehidupan dengan segala keindahan alam semesta dan segala keberagaman manusianya. Sebagai manusia yang mempunyai banyak teman yang saling menghormati karena saling menjunjung tinggi toleransi walaupun mempunyai pandangan hidup yang berbeda. Agama, suku, ras bahkan pilihan politik yang berbeda seharusnya bukan menjadi sebuah halangan untuk tetap menjaga nyala api toleransi terhadap keberagaman di Indonesia saat ini. Adalah Prawirotaman, sebuah area internasional yang dipadati oleh para wisatawan dari segala pejuru dunia. Kampung turis di Yogyakarta ini adalah tempat yang pas sebagai representasi keinginan manusia untuk mencari teman baru dari segala macam agama, suku dan ras. Prawirotaman sendiri menyelenggarakan sebuah festival budaya yang diisi oleh warga serta paguyuban pengusaha di lingkungan tersebut. Perayaan yang dikenal sebagai Prawirotaman Fest ini menyuguhkan kirab budaya serta pertunjukkan yang diselenggarakan di jalanan Prawirotaman 1 dan 2. Untuk tahun 2018, festival ini akan digelar pada tanggal 21-22 Juli 2018 mulai pukul 1 siang – 12 malam. Black Finit selama ini dikenal sebagai salah satu musisi yang sering wara-wiri bermain di pub-pub se-antero Prawirotaman sehingga menjadi hal yang wajar bila konser-nya pun diselenggarakan bertepatan dengan Prawirotaman Fest. Bertajuk Black Finit – Street Concert, pertunjukan ini bertempat di halaman Playon dimana Black Finit akan menyajikan beberapa nomor hits termasuk single Bukan Puisi di hari...
Kaleidoskop Doggyhouse Records 2017

Kaleidoskop Doggyhouse Records 2017

2017 merupakan tahun yang spesial bagi DoggyHouse Records. Sukses merilis format vinyl album Shaggydog – Putra Nusantara serta membantu mereka menggondol tropi AMI Awards merupakan beberapa hal yang menjadikan tahun ini begitu spesial. Juga diundang untuk berpartisipasi dalam beberapa pameran, presentasi dan diskusi mengenai skena musik di beberapa negara lain. Berikut adalah beberapa highlight di tahun 2017: Januari 2017 Setelah sukses menggelar Konser Putra Nusantara 23 Desember 2016, DoggyHouse Records bekerjasama dengan ThreeSixTV merilis video konser 360 derajat Shaggydog melalui link disini. Februari 2017 Kolaborasi pertama antara Shaggydog dengan NDX AKA membawakan lagu Ambilkan Gelas di Moco Sik Festival. Dari acara ini kemudian mereka memutuskan untuk merekam single yang diambil dari hidden track album Putra Nusantara ini sebagai sebuah single kolaborasi baru. Maret 2017 Test press piringan hitam Shaggydog album Putra Nusantara mendarat di markas kami setelah melalui proses mastering hampir 4 bulan dan paket-nya sempat nyasar ke India. Rilisan vinyl pertama dari Shaggydog dan label ini diproduksi di Palomino Records, Amerika. April 2017 DoggyHouse Records merilis album Putra Nusantara milik Shaggydog dalam format piringan hitam bertepatan dengan acara Records Store Day 2017 chapter Yogyakarta yang diinisiasi oleh Jogja Records Store Club bertempat di Angkringan Sari Dele. Pada bulan ini Heruwa “Shaggydog” juga melepas single Senyawa Alam melalui toko musik digital. Mei 2017 Bernhard Awuy resmi bergabung di jajaran staff DoggyHouse Records dan memulai beberapa program diantaranya #DoggySale yang merupakan penjualan paket berisikan beberapa rilisan back catalogue DoggyHouse Records. Juni 2017 Shaggydog merayakan ulang tahunnya yang ke 20 dengan acara potong tumpeng bersama segenap crew dan keluarga serta sesi live Instagram di Doggy House. Kebahagiaan yang terangkum dalam tagar...
Rayakan 20 Tahun, Shaggydog Gelar Konser Tunggal

Rayakan 20 Tahun, Shaggydog Gelar Konser Tunggal

Bertahan sampai usia 20 tahun bagi sebuah band bukanlah sesuatu yang mudah apalagi dengan minimnya perubahan line up. Dan Shaggydog telah membuktikan bahwa mereka mampu mempertahankan tali yang mengikat erat dalam sebuah konsensus berwujud sebuah grup musik. Sempat diprediksi tidak akan bisa bertahan setelah era musik Ska berlalu tapi band yang berasal dari kampung pinggir sungai Code, Sayidan, ini mampu ber-adaptasi. Ya, adaptasi adalah salah satu cara ampuh untuk bertahan di industri musik yang keras ini. Keluarnya mereka dari major label untuk kemudian mendirikan label mereka sendiri, DoggyHouse Records, juga salah satu cara mereka untuk berkelindan dengan kondisi terkini selain memberikan wadah bagi band lain untuk berkreasi dalam merilis album mereka. Album terbaru mereka, Putra Nusantara, dirilis via toko musik digital pada 17 Agustus 2016, sementara format CD dan bokset CD dengan wadah bakpia tanggal 10 November 2016 serta terakhir format piringan hitam pada 22 April 2017. Setelah 6 tahun vakum merilis album, Putra Nusantara merupakan bukti sahih bahwa mereka masih bisa berkreasi disela jadwal manggung yang padat. Belum lagi dengan ganjaran piala AMI Awards 2017 yang berhasil mereka bawa pulang dari kategori Karya Produksi Reggae/SKA/Rocksteady melalui lagu Rock Da Mic. Hampir setiap akhir pekan band yang berdiri 1 Juni 1997 ini selalu berkutat dari panggung ke panggung, dari pelosok pulau Sumatra, Kalimantan, Sulawesi bahkan sampai Papua. Tidak hanya pulau di Indonesia saja, tercatat mereka telah mencicipi panggung di luar negri semisal di Belanda (2004 dan 2006) , Darwin Festival di Australia (2009) dan terakhir bulan Maret 2016 lalu di Amerika pada gelaran prestisius, South by SouthWest Conference & Festival. Setelah sukses dengan konser perdana Putra Nusantara yang digelar di Gudang...