Sejarah kopi di Indonesia bermula pada tahun 1696. Pada saat itu, Belanda atas nama VOC (Vereenigde Oostindische Compagnie) mendarat di Jawa membawa kopi dari Malabar, India. Kopi yang pertama kali dibawa itu merupakan jenis Arabika. Pada tahun 1700-an, kopi menjadi komoditas andalan VOC. Sampai saat ini, ngopi, minum kopi sambil bercengkrama dan berdiskusi adalah budaya bangsa Indonesia.
Momen yang hampir sama seperti tahun lalu, ketika Heruwa merilis lagu “Dendang Harapan”, “Ngopi Dulu Lah” adalah sebuah lagu yang ditulisnya untuk mengisi hari-hari di rumah, saat pemerintah Indonesia sedang menerapkan PPKM darurat. Dimainkan, direkam, mixing dan mastering sendiri di studio pribadi miliknya di rumah. Untuk foto cover artwork, dia minta tolong kakaknya yang juga seorang fotografer, Bambang Wijaya.
Lagu simpel bernuansa Reggae-akustik-Dub ini terinspirasi dari sebuah ritual yang dia jalani sehari-hari; Ngopi. Menurutnya, ngopi adalah layaknya seperti ritual awal dan akhir dari sebuah hari, pagi dan sore. Kopi adalah bahan bakar para pekerja dan pemikir. Seperti apapun kondisi sebuah negara atau masyarakat, semua diakhiri dan diawali dengan segelas kopi. Bila sudah duduk satu meja, ngopi tidak mengenal kasta, derajat atau kelas. Secangkir kopi bisa menjadi ‘sarana komunikasi’ pemersatu bangsa.
Lagu ini akan dirilis via Soundcloud bertepatan dengan hari kemerdekaan Indonesia, 17 Agustus 2021 oleh label rekaman milik Shaggydog, DoggyHouse Records. Semoga kopi yang kita teguk, menjadi cahaya bagi penglihatan, badan, pikiran dan menjadi penawar hati.
“…Ngopi dulu lah, baru lanjut yang lain…”