Indonesia Jadi Negara Penutup Konser  DREAM THEATER – LAST STOP ON “TOP OF THE WORLD TOUR”

Indonesia Jadi Negara Penutup Konser DREAM THEATER – LAST STOP ON “TOP OF THE WORLD TOUR”

Setelah sukses menggelar Dream Theater “Top of The World Tour” di Kota Solo, Jawa Tengah, 10 Agustus 2022 lalu, kini Rajawali Indonesia selaku promotor akan memboyong kembali John Petrucci, Mike Mangini, James LaBrie, John Myung, Jordan Rudess untuk tampil ke Indonesia di bulan Mei tahun ini. Kali ini Rajawali Indonesia akan menghadirkan mereka dalam rangkaian tur DREAM THEATER – LAST STOP ON “ TOP OF THE WORLD TOUR”  pada tanggal 12 Mei 2023 di Ecopark Ancol, Jakarta, Indonesia. Konser penutup tur Dream Theater ini direncanakan akan dimulai pada pukul 8 malam waktu setempat dengan konsep open air.    Tovic Raharja selaku Direktur Utama Rajawali Indonesia menyampaikan “Penjualan tiket akan kami buka hari Sabtu besok (18/03) mulai jam 4 sore, melalui website www.dream theater jakarta.com. ”  Akan ada 2 kategori tiket yaitu Festival A dan Festival B, dengan waktu penjualan tiket dengan harga reguler dan harga on the spot (ots). Tiket reguler Festival A dengan harga Rp 900.000,- dan Festival B = Rp 600.000,-. Sedangkan untuk tiket (ots) Festival A = Rp 1.800.000,- & Festival B = Rp. 1.200.000,-, harga tersebut diluar pajak dan admin fee.  “Kami merencanakan ini sudah lama sejak terakhir mereka tampil di Solo kemarin. Dan kami juga sudah menyampaikan kabar gembira ini ke publik dan rekan media saat usai pertunjukan konser Deep Purple di Kota Solo (10/03) lalu. Kami harap dengan dilaksanakan konser DREAM THEATER – LAST STOP ON “TOP OF THE WORLD TOUR” di Jakarta, fans Dream Theater bisa semakin terpuaskan dengan penampilan mereka.” Jelas Anas Alimi selaku Founder Rajawali Indonesia. Tidak hanya di Indonesia, sebelumnya negara Jepang dan Filipina juga sudah terjadwalkan akan menggelar konser...
Soneta Buka Konser Deep Purple dan God Bless di Solo!

Soneta Buka Konser Deep Purple dan God Bless di Solo!

Deep Purple berhasil menggelegarkan salah satu kota budaya, Solo pada Jumat, 10 Maret 2023. Pasalnya 7.000 orang berhasil mereka hipnotis dengan penampilan band rock legendaris ini. Sesuai yang dijanjikan Anas Alimi selaku Founder Promotor Rajawali Indonesia saat presscon kemarin (9/3), Anas menyebutkan selain adanya opening perform dari God Bless, akan ada juga kejutan lain yang ternyata memang mengejutkan penonton yang hadir di Edutorium UMS malam ini.  King of Dangdut Rhoma Irama bersama Soneta membuka malam ini dengan medley arrangement Smoke on the water. dilanjutkan dengan Nafsu Serakah, Seni, Badai Fitnah dan Ditutup dengan Hari Berbangkit.  Sejarah yang kembali terukir dengan adanya musisi legendaris dalam panggung yang sama, untuk mengguncang Solo dengan repertoar yang dinanti-nanti penggemar yang hadir.  God Bless membuka konser malam ini dengan Huma, Musisi, Blablabla, Kehidupan, Cermin, Barat Timur, Anak Adam Instrumental, Bis Kota, Rumah Kita, Semut Hitam, dan ditutup dengan Trauma.   Konser Deep Purple World Tour 2023, juga dihadiri Presiden RI Jokowi dan beberapa petinggi negara seperti Gubernur  Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka, Mantan Kepala Badan Ekonomi Kreatif Triawan Munaf, dan Direktur Utama  Bank Jateng Supriyatno.   Kami bersyukur Pak Jokowi bisa hadir full mulai dari Soneta hingga Deep Purple membawakan semua lagu yang dibawakan mulai dari Highway Star, Pictures, – No Need Shout, Nothing At All, Lazy, Blind Man, Anya, Keys, Perfect, Space, Smoke On The Water, Hush, Dan Ditutup Dengan Black Night. Mereka juga sempat memainkan musik medley Indonesia Raya yang dimainkan langsung oleh Don Airey dan kawan-kawan.  Deep Purple World Tour kali ini memiliki animo dari berbagai kalangan umur yang datang memadati Edutorium UMS, sebagai pembuktian bahwa...
Jangan Lewatkan Perjumpaan Kembali Deep Purple Dengan God Bless di Solo!

Jangan Lewatkan Perjumpaan Kembali Deep Purple Dengan God Bless di Solo!

SEJAK awal mula, hikayat perjumpaan Deep Purple dan God Bless adalah takdir yang akan bergulir panjang. Berangkat dari berupa pertemuan idola dan penggemar, berkembang menjadi dua band rock yang sama-sama teruji waktu, melintasi pergolakan zaman, dan berhasil melewati selera musik yang berubah secara gegas dan dinamis. Pada 1973, Deep Purple lepas dari formasi legendaris Mark II. Band rock yang dibentuk di London pada 1968 ini sedang menjalani masa bulan madu formasi Mark III, dengan dua personel baru: Glenn Hughes (bass), dan David Coverdale, vokalis muda yang saat itu belum punya nama dan dipilih langsung oleh Ritchie Blackmore karena karakter suara yang “…maskulin dan punya corak blues yang jernih.” Di tahun yang sama, berjarak ribuan kilometer dari London, ada sebuah band yang baru dibentuk di Indonesia. Namanya God Bless. Awalnya tapak karier mereka serupa seperti kebanyakan band rock di Indonesia, yakni menjadi band cover dan memainkan lagu-lagu band favoritnya, termasuk Deep Purple. God Bless tumbuh besar di kancah musik Indonesia yang sedang ada di titik puncak gairah. Pelarangan musik ngak ngik ngok yang terjadi di era Orde Lama, sudah tak ada lagi seiring Orde Baru yang naik ke permukaan. Akibatnya, pengaruh budaya pop, termasuk musik rock, mengalir dengan deras ke Indonesia. Ini diikuti dengan munculnya banyak band rock di Indonesia, yang kala itu sering juga, dengan salah kaprah,  disebut sebagai band underground. Pada 1974, Deep Purple merilis Burn, album perdana yang menandai dimulainya era Mark III. Beberapa bulan kemudian, Deep Purple merilis album kesembilan, Stormbringer. Pada 1975, mereka merilis album kesepuluh, Come Taste the Band, satu-satunya album yang digarap oleh gitaris Tommy Bolin yang masuk menggantikan Ritchie Blackmore. Pada tahun...
Diguyur Hujan Lebat, WESTLIFE Tetap All Out Dalam Gelap

Diguyur Hujan Lebat, WESTLIFE Tetap All Out Dalam Gelap

Membuat konser megah di kala hujan  bukanlah sebuah tugas yang mudah. Apalagi ini Westlife yang sudah pasti bakal dipenuhi oleh penonton paruh baya yang ingin singalong nostalgia masa muda tanpa mau mikir ribet. Himbauan menggunakan mantol hujan oleh panitia pun dilakukan dengan senang hati, itu terlihat dari tidak bergemingnya Westlifers dalam balutan mantol warna warni walaupun diterpa gerimis stagnan beberapa jam di ruang terbuka. Kuliner pasar kangen lumayan membuat suasana sedikit lebih berwarna selain menjadi obat ampuh pengganjal lapar. Bukan sebuah perkara mudah bertahan di suasana seperti ini untuk penonton usia paruh baya. Ditambah panggung mati lampu dan tanpa info apapun dari panitia, belum lagi acara molor dan 2 band pembuka batal main. Mahfum lah ketika kemudian akun Instagram Rajawali Indonesia dibanjiri komentar pedas pemegang tiket yang merasa tidak mendapat kepastian di tengah gerimis dan lampu mati. Yakinlah kalau di belakang panggung pasti terjadi dialog negosiasi yang alot antara panitia dan team Westlife untuk kelanjutan konser tersebut sebelum kemudian memutuskan the show must go on. Alhasil Westlife langsung membuka dengan Uptown Girl tanpa kemeriahan layaknya konser mereka seharusnya. Gerak langkah mereka pun terbatas karena kondisi lantai panggung yang licin setelah hujan. Dengan pencahayaan minimal serta bantuan cahaya handphone Westlifers, semua seolah terlihat antusias menikmati konser syahdu ini. Walaupun kita sekali lagi yakin, tidak ada yang puas dengan penampilan minimalis Westlife malam itu. Tapi patut diapresiasi keinginan Westlife untuk tetap menghibur fans-nya secara all out walaupun panggung dalam kondisi terburuk. Dalam press rilis-nya setelah konser, Rajawali Indonesia selaku pihak promotor meminta maaf atas kendala yang terjadi dan tetap bertanggung jawab dengan mengembalikan semua tiket yang dibeli penontonnya. Informasi mengenai proses...
Permohonan Maaf Resmi & Refund Tiket Westlife 100%

Permohonan Maaf Resmi & Refund Tiket Westlife 100%

Untuk seluruh fans Westlife yang telah hadir di konser “The Wild Dreams Tour” All The Hits, Yogyakarta, dengan ini Rajawali Indonesia selaku promotor ingin mengklarifikasi, dan memohon maaf sebesar-besarnya atas tidak menyalanya lighting system dan LED screen selama konser Westlife berlangsung. Hal tersebut dikarenakan turunnya hujan yang melanda wilayah Candi Prambanan sejak sore hingga malam hari. Sehingga mengakibatkan area konser, khususnya panggung mengalami kondisi basah. Oleh karena itu, atas hasil diskusi antara pihak promotor dan manajemen Westlife memutuskan untuk tidak menyalakan lighting dan LED Screen saat pertunjukan Westlife. Hal tersebut terpaksa dilakukan demi keselamatan seluruh member westlife, seluruh tim promotor serta penonton yang hadir. Tidak hanya itu, Dave Moffatt, dan D’masiv featuring Nania Yusuf yang sebelumnya dijadwalkan membuka konser Westlife pun juga terpaksa gagal tampil. Hal tersebut juga disebabkan kondisi hujan yang tak kunjung reda hingga pukul 20.10 WIB. Tepat pukul 20.30 WIB., membuka konser yang penuh kejutan, dimana Shane mengawali ucapan permintaan maaf atas kondisi pertunjukan ini yang tidak bisa dilakukan dengan lighting system dan visual artistik yang telah disiapkan. Kian juga menambahkan dengan segala kekurangan ini, kita (Westlife) akan memberikan pertunjukan terbaiknya dengan konsep intim. Konser Westlife malam ini diwarnai senyum bahagia setelah penonton bernyanyi bersama. Tak hanya itu Shane, Nicky, Kian dan Mark juga meminta seluruh penonton menyalakan flash light dari kamera seluler masing-masing dan seruan tersebut langsung dilakukan oleh seluruh penonton. Mulai penonton kelas festival A, festival B hingga penonton dengan kelas VVIP. Selanjutnya lagu ‘Uptown Girl’, ‘When You’re Looking Like That’, ‘Fool Again’, ‘If I Let You Go’, ‘My Love’. Di jeda lagu ke-6, atas permintaan fans, Westlife dan seluruh penonton bersamaan menyanyikan lagu...