by admin | Mar 27, 2019 | News
Tanggal 31 Januari 2019 lalu, KingMasmus dan Magix Riddim resmi merilis single bertajuk Mangga. Lagu yang bertema buah Mangga ini diunggah di kanal toko musik digital dengan melibatkan DoggyHouse Records sebagai label yang merilisnya. Musisi berambut gimbal yang kini menetap dan beraktivitas di Surabaya ini kembali menggaet Magix Riddim untuk melakukan promo tour video klip Mangga. Promo tour ini digelar mulai 16 – 27 Maret 2019 di sekitaran pulau Jawa. Jadwal tour KingMasmus x MagixRiddim adalah sebagai berikut: 16 Maret – Sragen 20 Maret – Wilders Garage, Kebumen 21 Maret – Tugu Yu Patmi, Pati 22 Maret – Levels Brew House, Malang 26 Maret – Taphouse Beer Garden, Jogjakarta 27 Maret – Bandung Khusus di kota Jogjakarta, duo yang mengenalkan istilah baru, STEPPART ART STEPPA ini akan memutar perdana single video klip Mangga bertempat di TAPHOUSE BEER GARDEN tanggal 26 Maret 2019. Mereka tidak akan sendirian karena ditemani oleh beberapa selector dan DJ kota Jogja diantaranya Bovver Lover, PAWS dan Kawan Dolly. Video klip KingMasmus x MagixRiddim – Mangga ini disutradarai oleh Rifqi Ajir dengan editor oleh Oskar Anderson. Di video ini mereka ingin menyampaikan bahwa manfaat buah Mangga itu banyak sekali diantaranya bisa mengatasi leukimia atau kanker darah. Selain itu Kingmasmus juga berseru supaya manusia tetap menjaga lingkungan, jangan membuang sampah sembarangan dan tak lupa agar “biji tanam kembali!” Nantinya video klip tersebut akan diunggah di kanal YouTube DoggyHouse Records di: https://www.youtube.com/doggyhouserecords Single KingMasmus x Magix Riddim – Mangga sendiri sudah resmi dirilis oleh DoggyHouse Records tanggal 31 Januari 2019 lalu dan bisa distreaming melalui layanan toko musik digital semisal Spotify, iTunes, Deezer dan lain sebagainya. Info lebih...
by admin | Mar 27, 2019 | News
Video musik adalah sebuah alat yang lazim digunakan para pelaku musik untuk mempromosikan materi lagu yang telah dirilisnya. Format audio visual dianggap menjadi alat promosi yang lebih menarik dibanding hanya berbekal audio saja. Tidak heran apabila banyak band yang kemudian menggarap video klip-nya dengan konsep yang menarik. Black Finit, musisi Reggae asal Maumere yang bergabung di DoggyHouse Records ini juga tidak mau ketinggalan dalam menyajikan konsep video musik yang unik. Dalam video klip yang digarap oleh Krisna E. Putranto & Lana Pranaya ini banyak merekam kegiatan sehari hari seorang Gerson “Black Finit” termasuk kegiatannya melukis dan mengajar bahasa Indonesia untuk para ekspatriat. Ada juga proses menarik ketika Gerson berkunjung ke lapas narkotika dan menghibur pasien rehabilitasi pemakaian narkoba. Mereka ini juga manusia yang membutuhkan hiburan dan seharusnya tidak dikucilkan begitu saja. Produksi video klip Black Finit – Bukan Puisi ini terbilang niat, dengan hasil produksi yang tidak main-main. Akan lebih berharga kiranya jika kemudian diagendakan untuk membuat sebuah screening pada 21 Maret 2019 di Liquid Bar & Kitchen Yogyakarta, pada siang harinya dimulai dengan jumpa pers. Pemutaran perdana video klip ini sekaligus penampilan live. Video klip tersebut akan diunggah di kanal YouTube DoggyHouse Records...
by admin | Oct 7, 2018 | News
Indonesia kembali berduka, setelah gempa di Lombok kali ini gempa kembali terjadi di Palu pada 28 September 2018. Sementara tsunami yang dihasilkan dari gempa terakhir yang berkekuatan 7,4 Skala Richter terjadi di pantai Talise yang memiliki tinggi sekitar 3 meter. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Nasional merilis data korban gempa dan tsunami Palu menjadi 1.558 orang yang berasal dari Palu, Donggala, dan Sigi, Sulawesi Tengah. Selain korban meninggal, BNPB merinci jumlah korban hilang 113 jiwa, korban tertimbun 152 jiwa, korban luka-luka 2.549 jiwa, dan pengungsi 70.821 jiwa yang berada di 147 titik pengungusian. Hal ini tentunya menggerakkan hati para personel band Shaggydog yang pernah merasakan kehangatan dan ramah tamah warga Palu ketika mereka bermain di kota tersebut. Dengan segera dikonseplah sebuah konser mini dengan mengajak kolega band lainnya yaitu Black Finit, FSTVLST dan Jogja Hip Hop Foundation. Bertajuk Doggies Berbagi Untuk Donggala – Palu, acara ini akan digelar di Playon, Prawirotaman, Yogyakarta pada hari Rabu 10 Oktober 2018 mulai pukul 19.00 – 24.00 WIB. Dengan sistem donasi minimal Rp. 20.000, semua hasil penjualan tiket akan disalurkan untuk korban gempa Donggala – Palu. Di acara ini juga akan melakukan sesi lelang barang pribadi dari musisi/band yang bermain, serta merchandise memorabilia gig berupa t-shirt eksklusif dengan desain flyer acara yang dibuat oleh Farid Stevy Asta. Doggy House Records juga menjual rilisan yang hasilnya akan disumbangkan. Hasil penjualan tiket, lelang dan lapak rilisan seluruhnya akan digunakan untuk penanganan tanggap bencana melalui ARM (Association of Resiliency Movement) yang berkantor di Sayidan. Selain itu Animal Friends Jogja membuka lapak dan donasi yang hasilnya akan disalurkan untuk operasi penanganan satwa yang terkena dampak bencana...
by admin | Jul 19, 2018 | News
Seperti yang kita ketahui, Albert Gerson unFinit, atau dikenal dengan nama panggung Black Finit baru saja merilis sebuah single berjudul “Bukan Puisi” yang bisa dibaca disini. Lagu ini dirilis via digital pada tanggal 1 Juni 2018 bertepatan dengan ulang tahun ke 21 Shaggydog, sang empu DoggyHouse Records yang menaunginya. Lirik “Bukan Puisi” yang diciptakan oleh seniman fotografi kontemporer, Angki Purbandono, bercerita tentang seseorang yang mensyukuri kehidupan dengan segala keindahan alam semesta dan segala keberagaman manusianya. Sebagai manusia yang mempunyai banyak teman yang saling menghormati karena saling menjunjung tinggi toleransi walaupun mempunyai pandangan hidup yang berbeda. Agama, suku, ras bahkan pilihan politik yang berbeda seharusnya bukan menjadi sebuah halangan untuk tetap menjaga nyala api toleransi terhadap keberagaman di Indonesia saat ini. Adalah Prawirotaman, sebuah area internasional yang dipadati oleh para wisatawan dari segala pejuru dunia. Kampung turis di Yogyakarta ini adalah tempat yang pas sebagai representasi keinginan manusia untuk mencari teman baru dari segala macam agama, suku dan ras. Prawirotaman sendiri menyelenggarakan sebuah festival budaya yang diisi oleh warga serta paguyuban pengusaha di lingkungan tersebut. Perayaan yang dikenal sebagai Prawirotaman Fest ini menyuguhkan kirab budaya serta pertunjukkan yang diselenggarakan di jalanan Prawirotaman 1 dan 2. Untuk tahun 2018, festival ini akan digelar pada tanggal 21-22 Juli 2018 mulai pukul 1 siang – 12 malam. Black Finit selama ini dikenal sebagai salah satu musisi yang sering wara-wiri bermain di pub-pub se-antero Prawirotaman sehingga menjadi hal yang wajar bila konser-nya pun diselenggarakan bertepatan dengan Prawirotaman Fest. Bertajuk Black Finit – Street Concert, pertunjukan ini bertempat di halaman Playon dimana Black Finit akan menyajikan beberapa nomor hits termasuk single Bukan Puisi di hari...
by admin | May 20, 2018 | News
Lahir di Maumere, Flores, dengan nama Albert Gerson unFinit, Gerson pindah ke Yogyakarta pada tahun 2002 dan memulai proyek solo ber-genre Reggae dengan nama BlackFinit pada 2010. Setelah merilis beberapa single, jingle radio serta 1 EP “Kiri Kanan” dan album penuh “Digiyo Digiye”, di tahun 2017 Gerson diajak berkolaborasi oleh produser Grayce Soba (Soba Studio) untuk merekam beberapa lagu bergenre EDM (Electronic Dance Music) dimana Gerson memainkan gitar serta bernyanyi. Di sela kegiatan rekaman album baru bertajuk Tana, Black Finit memutuskan masuk ke manajemen DoggyHouse Records sekaligus merekam sebuah single berjudul “Bukan Puisi”. Komposisi yang diciptakan oleh seniman fotografi kontemporer, Angki Purbandono, ini menjadi sebuah pengalaman baru bagi Gerson dalam hal menyanyikan lagu karya orang lain serta bekerja dengan team produksi yang profesional. Untuk keperluan ini, Gerson dengan rela merombak image-nya menjadi lebih berkelas dengan bantuan stylist, Itta “Mixxit” S. Mulia. Tak ketinggalan Agan Harahap pun turut memoles Gerson melalui sentuhan tangan dingin karya fotografinya yang digunakan sebagai artwork single tersebut. Lirik “Bukan Puisi” sendiri menceritakan tentang seseorang yang mensyukuri kehidupan dengan segala keindahan alam semesta dan segala keberagaman manusianya. Sebagai manusia yang mempunyai banyak teman yang saling menghormati karena saling menjunjung tinggi toleransi walaupun mempunyai pandangan hidup yang berbeda. Agama, suku, ras bahkan pilihan politik yang berbeda seharusnya bukan menjadi sebuah halangan untuk tetap menjaga nyala api toleransi terhadap keberagaman di Indonesia saat ini. Single ini direkam dengan mengajak beberapa musisi kugiran kota Gudeg diantaranya ada Yoyo’ “Shaggydog” di posisi drum, Henry “Morning Horny” pada bass, Ferry Efka di keyboard dan juga gitaris “Brown Sugar” Yus Sugar. Diproduseri oleh pentolan band Ska tanah air, Heruwa “Shaggydog”, “Bukan Puisi” direkam...