by admin | Mar 16, 2023 | News, Releases
Pada tahun 2005 dari pinggiran kota Cirebon, tepatnya di desa Klayan, muncul grup musik reggae yang sempat mengharu biru blantika musik Jamaika tanah air, Another Project. Berangkat dari beragam latar musikal, namun sama-sama menyukai musik Jamaika, terciptalah komposisi musik reggae yang dipenuhi berbagai warna dari genre lain berpadu irama khas pesisir pantai utara (pantura). Pada tahun 2010 Another Project merilis mini album Let’s Against The World!, dua tahun kemudian full album pertama bertajuk Indonesian Rebel Reggae Revolution dirilis. Pada tahun 2016 sebuah album yang direkam secara live dan diberi judul A Live Recording Session, Pantang Menyerah! berisi 5 karya orisinal mereka diproduksi secara terbatas dalam bentuk kaset pita. Kemudian pada 2017, Another Project merilis mini album kedua Pantura Sound yang diproduksi dalam bentuk CD dalam jumlah terbatas. Karena kesibukan pekerjaan dan lain sebagainya, juga terpengaruh oleh dampak pandemi beberapa tahun belakangan membuat Another Project menjadi kurang produktif dalam berkarya. Sempat mengalami pergantian personil dalam proses bermusiknya, saat ini Another Project terdiri dari: Guntur ‘Ophay’ Nursanto (Vocal/Rhytm Guitar), Nurkamal ‘Cepe’ Siddiq (Lead Guitar/Back. Voc), Muhamad ‘Opik’ Taufik (Bass/Back. Vocal), dan Teguh ‘Telix’ Iman (Drum). Di awal tahun 2023 Another Project bergegas mengerjakan project mini albumnya yang terbaru dengan tetap mengusung tag line pantura sound. Namun, sebelum dirilisnya mini album tersebut, Another Project akan merilis sebuah single yang berjudul Pantang Menyerah!. Sebuah lagu yang ditunjukan sebagai penanda serta kabar baik bagi semua teman – teman Freedom Fighter (sebutan untuk penggemar Another Project) bahwasanya hidup adalah perjuangan. “Seberapa pun keras dan beratnya kita harus bangkit dan terus melawan. Jatuh tersungkur tak buat kita gentar, tetap semangat dan pantang menyerah. Yang artinya bahwa,...
by admin | Mar 16, 2023 | News, Releases
Setelah menggeber Kredit Motor beberapa waktu lalu, Cakrux kembali mengeluarkan single baru. Band bapak – bapak yang terbentuk 2022 lalu di Jogja ini termasuk aktif merilis single layaknya kredit motor yang harus dibayarkan tiap bulan jatuh tempo. Tidak hanya itu, trio Putro Sehat (gitar/vokal), Heri Bertus (bass/vokal) dan Edo (dram/dilarang vokal) ini juga aktif memposting shit post di sosial media band mereka, layaknya anak muda yang melek tehnologi. Tidak mau kalah dengan band pop yang mendadak religius menjelang bulan puasa, Cakrux mengeluarkan single baru berjudul Marhaban ya Ramadhan untuk menyambut Ramadhan 2023 kali ini. Single ini menceritakan mengenai seseorang yang berpura – pura puasa karena tuntutan sosial. Band ini memang taat mengusung lagu dengan tema seputar kehidupan rumah tangga, keluarga, mengurus anak, kehidupan bermasyarakat di kampung, pekerjaan serta lilitan ekonomi termasuk berpura – pura puasa ini. “Pagi ikut sahur, siang ke warung, ikut buka bersama, kita semua pernah mengalaminya. Bahwasanya kita sebagai mausia memang tidak sempurna, namun kita semua sedang bersama-sama berproses untuk menjadi baik, tidak ada yang berhak menghakimi” jelas Putro mengenai tema lirik Marhaban Ya Ramadhan. Secara musikal di single ini, Cakrux masih bertahan pada konsep bermusik minimalis dan simple dengan gitar yang hanya memakai 4 senar dan bass hanya 2 senar. Tidak ada unsur kebaruan yang mereka tawarkan, dan itu tidak mengapa. Kunci gitar 3 chord anti ribet dan ketukan drum nyerempet Motorhead masih jadi andalan, tentu dengan sound khas efek gitar buatan Putro Sehat, Sehat Effector. Foto Cakrux oleh Sulishtyo...
by admin | Mar 11, 2023 | Event, News
Deep Purple berhasil menggelegarkan salah satu kota budaya, Solo pada Jumat, 10 Maret 2023. Pasalnya 7.000 orang berhasil mereka hipnotis dengan penampilan band rock legendaris ini. Sesuai yang dijanjikan Anas Alimi selaku Founder Promotor Rajawali Indonesia saat presscon kemarin (9/3), Anas menyebutkan selain adanya opening perform dari God Bless, akan ada juga kejutan lain yang ternyata memang mengejutkan penonton yang hadir di Edutorium UMS malam ini. King of Dangdut Rhoma Irama bersama Soneta membuka malam ini dengan medley arrangement Smoke on the water. dilanjutkan dengan Nafsu Serakah, Seni, Badai Fitnah dan Ditutup dengan Hari Berbangkit. Sejarah yang kembali terukir dengan adanya musisi legendaris dalam panggung yang sama, untuk mengguncang Solo dengan repertoar yang dinanti-nanti penggemar yang hadir. God Bless membuka konser malam ini dengan Huma, Musisi, Blablabla, Kehidupan, Cermin, Barat Timur, Anak Adam Instrumental, Bis Kota, Rumah Kita, Semut Hitam, dan ditutup dengan Trauma. Konser Deep Purple World Tour 2023, juga dihadiri Presiden RI Jokowi dan beberapa petinggi negara seperti Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka, Mantan Kepala Badan Ekonomi Kreatif Triawan Munaf, dan Direktur Utama Bank Jateng Supriyatno. Kami bersyukur Pak Jokowi bisa hadir full mulai dari Soneta hingga Deep Purple membawakan semua lagu yang dibawakan mulai dari Highway Star, Pictures, – No Need Shout, Nothing At All, Lazy, Blind Man, Anya, Keys, Perfect, Space, Smoke On The Water, Hush, Dan Ditutup Dengan Black Night. Mereka juga sempat memainkan musik medley Indonesia Raya yang dimainkan langsung oleh Don Airey dan kawan-kawan. Deep Purple World Tour kali ini memiliki animo dari berbagai kalangan umur yang datang memadati Edutorium UMS, sebagai pembuktian bahwa...
by admin | Mar 7, 2023 | Event, News
Prambanan Jazz Cafe mempersembahkan : iKonseria “Special Intimate with Isyana Sarasvati” Powered by iKonser Kamis, 16 Maret 2023 pukul 15.00 WIB di Prambanan Jazz Cafe, Yogyakarta. Tiket tersedia di website app.sermorpheus.com – Presale (Sold out) – Regular (250K) TERBATAS! Media Partner : @allyoucanart @ykvvknd @kolonigigs @hookspace @musikjogja @pophariini @synchronize.radio @deathrockstar @moji.social @richmusiconline @doggyhouserecs...
by admin | Mar 7, 2023 | Event, News
Prambanan Jazz Cafe mempersembahkan : iKonseria “Special Intimate with D’Masiv Unplugged Session” Powered by iKonser Rabu, 15 Maret 2023 pukul 15.00 WIB di Prambanan Jazz Cafe, Yogyakarta. Tiket tersedia di website app.sermorpheus.com – Presale (Sold out) – Regular (200K) TERBATAS! Media Partner : @allyoucanart @ykvvknd @kolonigigs @hookspace @musikjogja @pophariini @synchronize.radio @deathrockstar @moji.social @richmusiconline @doggyhouserecs @vindes.ig...
by admin | Feb 25, 2023 | News, Review
Musik dan narkoba (narkotika, psikotropika, dan obat terlarang) dapat memiliki hubungan yang kompleks. Beberapa musisi percaya bahwa menggunakan narkoba dapat meningkatkan pengalaman musik, merangsang perasaan yang dialami, meningkatkan kreativitas, penciptaan lirik dan mengurangi rasa takut atau cemas saat tampil di depan publik. Beberapa musik yang mengandung unsur narkoba dapat menimbulkan berbagai reaksi dari pendengarnya. Ada yang menilai bahwa lagu tersebut sebagai wujud seni dan kreativitas dari penciptanya, namun ada juga yang menganggapnya sebagai ajakan atau glorifikasi terhadap penggunaan narkoba. Terlepas dari semua hal-hal yang negatif dari pengaruh narkotika, musik yang mengandung makna lirik narkoba tetaplah menjadi bagian dari sejarah musik dan budaya populer. Kali ini aku mau merangkai dan memaknai beberapa musik yang aku rasa mengandung unsur narkoba yang mungkin jarang diketahui banyak orang. The Brims – Anti Gandja The Brims (biar rupa – rupa isinya, masih tetap satu) merupakan salah satu grup musik yang tergabung dalam unit Brigade Mobil Republik Indonesia yang dibentuk pada tahun 70an, mengusung genre rock dengan unsur psychedelic. Salah satu karya terkenal mereka adalah lagu “Anti Gandja” dari album Vol. 1: Let Me Show My Way – Anti Gandja (Mesra) yang memiliki nuansa trippy dan mengajak untuk melawan penggunaan narkotika. Meskipun bertujuan untuk mengkampanyekan anti narkotika, “Anti Gandja” justru mampu membuat pendengarnya merasa terhanyut dalam suasana “mengawang”. Lagu ini tentunya memunculkan berbagai pertanyaan dan kesan yang mengganjal segera muncul dalam pikiran kita setelah mendengar lagu yang dirilis pada tahun 1972 ini. Salah satu hal yang mungkin ditanyakan adalah bagaimana mungkin sebuah lagu yang terdengar seperti memberikan informasi tentang bahaya penggunaan narkotika malah memberikan efek halusinasi dan sangat cocok didengar ketika sedang “high”. The Flowers...