Lagu ini sebenarnya udah aku dengar pada tahun 2015-an, tapi hanya sekadar mendengarkan saja. Nah… di tahun ini aku mulai tertarik menelisik lebih dalam tentang makna lagu ‘Alamak’ karya Salammusik feat. Altimet.
Sedikit perkenalan dengan band ini, Salammusik adalah band reggae asal Malaysia yang berdiri pada tahun 2006 dengan Ashraaf Salam A. Azlan sebagai vokalis. Musik mereka dipengaruhi oleh reggae dan hip hop, dipadukan dengan perpaduan musik modern dan tradisional. Di lagu ‘Alamak’ ini, mereka berkolaborasi dengan Rapper Malaysia juga, Altimet.
Kita bahas dahulu dari judulnya, “Alamak” kata ini biasanya digunakan ketika kita kaget atau kecewa, sering dipakai di Indonesia dan juga beberapa negara di Asia Tenggara. Biasanya buat nge-react spontan terhadap sesuatu yang tidak kelihatan atau situasi yang tidak enak.
Lagu ini bercerita tentang anak yang jatuh ke dalam sumur dan menemukan buku-buku dengan isi yang sama namun cover yang berbeda. Anak itu ingin memberikan informasi isi buku ke teman dan orang di sekitarnya, namun karena penampilannya yang hanya mengenakan baju dalam dan sendal jepit, mereka semua tidak percaya dan menganggapnya sedang bercanda.
Setelah aku menelisik lebih dalam, lagu ini ternyata membahas tentang perjalanan spiritual orang yang sedang mencari tau kebenaran mengenai agama. Dia menemukan kesimpulan bahwa semua agama punya tujuan yang sama, yaitu jadi orang baik dan menyebarkan kebaikan. Walaupun perintah, larangan, dan bahasanya beda-beda, intinya sama saja, cuma namanya yang beda. Perbedaan itu yang mungkin dapat hidup berdampingan dalam masyarakat yang sama, tanpa harus menindas satu sama lain. Itu ditegaskan di lirik “lebih banyak yang sama”, “daripada yang berbeza”.
Lirik rap yang dinyanyikan Altimet yang tidak terlalu up-beat layaknya musisi reggaeton, juga menggunakan kalimat frasa yang menurutku keren, “Kerana si ular sudah bikin kamu leka”, ini menurutku frasa yang mengungkapkan perkataan seseorang yang membuat kita jatuh. Dalam konteks pemaknaan lirik, frasa ini menggambarkan seseorang yang dengan pengetahuannya tentang agama dan merasa jika ia sudah lebih baik dari orang lain, tetapi perkataannya seperti mengkafirkan orang lain.
Sebenarnya, dari lirik yang tertulis sangat ringan dan masih dapat kita pahami karena aksen bahasa Malaysia yang hampir mirip dengan aksen bahasa Indonesia dan irama-irama reggae yang “pure” yang buat lagu ini punya tempat tersendiri bagi yang suka sama musik reggae.
Kalau disandingkan dengan penyanyi reggae dari Indonesia, Ras Muhammad, kolaborasi ini tuh hampir terlihat identik, dari segi makna lirik yang membawa perdamaian dan ritme-ritme reggae-nya yang ringan. Aku saranin dengar lagu ini walaupun sekali tapi tidak ada salahnya sih, mungkin ini bisa masuk ke playlist kamu. Kalian bakal menemukan beberapa ritme yang aku rasa cukup unik.
Review oleh Ahmad Gibran
Editor Indra Menus
Foto: Dokumen Salammusik dan Altimet