by admin | Jun 27, 2022 | News
iKonser berhasil menggelar festival musik yang digadang-gadang menjadikan Yogyakarta sebagai melting point bagi band-band Indonesia dari wilayah timur maupun barat. The Dare (Lombok) yang mewakili wilayah timur Indonesia juga Silampukau (wilayah timur Jawa) sementara dari barat (masih Jawa) ada Teenage Death Star. Dari tengah (lagi – lagi masih pulau Jawa) ada Menjelang Pagi (Banjarnegara), Smaratantra (Solo), dan Kamar Jiwa (Semarang). Sementara sebagai tuan rumah ada Melancholic Bitch, Skandal, Tiger Paw dan Sangkakala. Secara pemilihan jenis musik lumayan variatif mulai Folk, Indie Rock sampai Heavy Metal walaupun masih bisa dikulik lagi secara Jogja kan gudangnya variasi genre musik yang serba ada. Plus dari segi pemetaan asal band masih berkutat di area Jawa, belum mewakili wilayah timur dan barat Indonesia seperti yang digadang – gadang sebelumnya. Selain pertunjukan band di panggung besar, di area Panggung Alpha Bravo ada ruang – ruang untuk pemutaran perdana film dokumenter skena musik Jogja, diskusi, workshop, pop up market kerajinan dan kuliner, records store serta pameran seni. Sebuah usaha diversifikasi festival musik agar penonton tidak bosen menunggu jeda penampilan band di panggung utama. Patut diapresiasi melihat usaha festival ini untuk memberikan ruang bagi penggiat film amatir dalam mendokumentasikan skena musik di Jogja. Ada lima film dokumenter yang diputar di area Popopop ini: “Di Balik Lantai Dansa” (Tuttifruti Collective), “Jogja Magnetnya Rockabilly” (Mahadhana Dira Priyahita), “EnjOi! Cerita Tentang Skinhead Jogja” (Galih Eko Kurniawan), “Tuhan, Masukkan Aku Ke Dalam Skena” (7Days Off), dan “Knock Knock! Yer Blues Here” (Spasi Latar). Program yang sangat penting bagi proses dokumentasi skena dan mari berharap ini tidak hanya berhenti disini saja. Sayangnya ruang pemutaran film belum tertata maksimal misalnya dilihat dari kapasitas...
by admin | Jun 14, 2022 | News
Merespon keadaan yang berangsur membaik setelah pandemi, dan merayakan kembali berseminya event musik secara luring, dalam waktu dekat iKonser akan mempersembahkan sebuah festival musik alternatif, dan dokumenter musik bernama CHERRYPOP. Dengan beragam sajian komponen ekosistem; pertunjukan musik, pemutaran film dokumenter, creative workshop, pop up market, records store hingga art exhibition, CHERRYPOP akan digelar pada 25 Juni 2022 di Panggung Alpha Bravo, Yogyakarta. “Selama kurang lebih 2 tahun kita seperti terjebak dalam kepanikan, bagai terkurung di sebuah ruang tertutup dengan keadaan serba terbatas, tetapi melalui CHERRYPOP, saatnya kita ubah kepanikan-kepanikan itu menjadi sebuah energi positif, dan merayakannya dalam ruang festival yang meriah dan penuh suka cita”, jelas Catur Hari Wibowo, selaku project manager CHERRYPOP. Pada pertunjukan musik, CHERRYPOP mencoba menjadikan Yogyakarta sebagai melting point bagi band-band Indonesia, yang dihadirkan dari wilayah timur hingga barat untuk melebur bersama di Cherry Stage. Dari wilayah timur diwakili oleh Silampukau (Surabaya, Jawa Timur), dan The Dare dari (Mataram, Lombok). Dari wilayah Barat, diwakili oleh Teenage Death Star (Bandung, Jawa Barat). Sedangkan Yogyakarta sebagai tuan rumah menghadirkan Melancholic Bitch, Skandal, dan Sangkakala. “Dengan beragam warna dan karakter band dari berbagai kota ini, semoga CHERRYPOP punya “signature” tersendiri atas sebuah event budaya yang baru dan berkualitas di Jogja” harap para personil Sangkakala, sebagai salah satu line up CHERRYPOP. Selain itu, Cherry Stage juga akan menampilkan empat band pemenang submission ‘Musik Tanpa Batas’, ajang pencarian bakat untuk area DIY & Jateng yang diselenggarakan oleh iKonser pada Januari lalu. Empat band tersebut adalah Tiger Paw (Yogyakarta), Menjelang Pagi (Banjarnegara), Smaratantra (Solo), dan Kamar Jiwa (Semarang). Keempat tersebut berhasil tampil setelah dipilih dewan apresiasi yakni; Jason Ranti, Gamellance (Jogja...