by admin | Apr 19, 2024 | News, Releases
Skena musik Yogyakarta terbilang cair, hampir semua orang saling mengenal meskipun berbeda tongkrongan. Kolaborasi antar musisi beda genre pun bukanlah hal yang tabu, semisal rilisan DoggyHouse Records, Ambilkan Gelas-nya Shaggydog dengan NDX AKA yang menyabet AMI Awards. Begitu pula dengan kolaborasi termutakhir dari dua musisi kugiran Jogja berikut ini. Adalah Andy Zulfan a.k.a Metzdub yang selama ini dikenal berkiprah bersama Dubyouth dan kemudian solo karir sebagai DJ. Sebelumnya Metzdub juga mempunyai kemampuan manajerial bersama Shaggydog selama 13 tahun dan kemudian membangun Euforia Records bersama Erix Soekamti. Di sisi lain ada Jimi Mahardikka yang dikenal sebagai gitaris dari pionir noise rock, Seek Six Sick. Selain itu Jimi juga aktif sebagai seorang seniman, pembuat film dokumenter, karya suara dan juga memproduksi program TV. Kolaborasi keduanya ini diberi nama Mackerel. Ditilik dari ide awal terbentuknya Mackerel, hal ini diawali dari kesamaan selera musik dan kecocokan secara personal antara keduanya. “Mackerel adalah salah satu ikan yang dijual dalam kemasan kaleng. Tidak ada konsep, hanya kecocokan nama saja dan membayangkan bahwa musik kami seperti makanan dalam kemasan yang praktis dan mudah dicari ketika dibutuhkan” ungkap mereka mengenai pemilihan nama dan konsep Mackerel. Proses brainstorming pembuatan lagu diawali dari diskusi membedah musik apa yang akan diproduksi, kemudian saling memberikan referensi musik. “Kami tertarik dengan spoken word dan dark lyric yang digabungkan dengan Dub, Trip Hop dan sentuhan Psychedelic gitar” jelas mereka mengenai referensi musik yang diambil oleh duo ini. Hasilnya, single yang berjudul Aku Ingin Seperti RX King ini mengusung musik yang lugas, minimalis dan singkat dengan tema berdasarkan keresahan serta harapan manusia pada umumnya. Keduanya berharap musik yang mereka ciptakan bisa diputar secara berulang...
by admin | Jul 18, 2023 | News, Releases
Tanggal 31 Maret 2023 lalu single Raski – When You Smile resmi beredar di kanal digital stores via DoggyHouse Records. Lagu yang terinspirasi dari interaksi dua individu yang terlibat dalam hubungan romantis ini menggabungkan rock steady dan reggae, dengan sentuhan soul. Grooving dengan Soul, Reggae & Dub dari pulau Bali, Indonesia! Raski terdiri dari Rasvan epik, (gitaris), Ferry (kunci) dan Abink (vokalis, alat musik etnik, seruling dan ukulele). Musik Raski benar-benar ditulis dan dimainkan dari jiwa setiap anggota grup dan mereka menciptakan aliran musik yang beragam. Dengan lirik yang sebagian besar didasarkan pada kehidupan sehari-hari, mereka menghasilkan karya musik yang secara langsung mengangkat tema pengalaman dan interaksi manusia – menggabungkan semua aspek dengan apik, mereka menciptakan gaya dan kecintaan mereka sendiri pada musik. Heruwa dan Victor Rice, kedua produser yang terlibat di projek remix ini sama – sama mempunyai track record yang sudah tidak diragukan lagi. Heruwa sendiri adalah vokalis kugiran ska, Shaggydog, juga tangan dingin dibalik duo pelopor Jamaikan dub music, Dubyouth, yang barusan rilis kolaborasi bersama BAP. berjudul Just Dub It via DoggyHouse Records. Sementara Victor Rice adalah sound engineer, musisi, produser, pemenang penghargaan Latin Grammy di tahun 2015 . Meskipun Victor Rice adalah artis yang produktif dengan remix, dia juga memproduseri banyak artis dan band seperti The Slackers, Easy Star All-Stars, Bixiga 70, Cas Haley, The Toasters dan banyak lagi, dan mengeluarkan dua album solo dalam dua puluh tahun terakhir; At Version City (1999) dan In America (2003), yang keduanya ditempatkan sebagai rilisan berpengaruh di kancah musik reggae dan dunia. Yang pertama mengekspresikan energi skena reggae Lower East Side NYC. “Proses dealing projek remix ini sebenarnya...
by admin | May 12, 2023 | News, Releases
Duo dub/reggae Indonesia Dubyouth dan artis hip-hop BAP. akan merilis single baru yang menyatukan dua gaya berbeda dengan atmosfer yang menyenangkan dan santai. Berjudul “JUST DUB IT”, single baru ini merupakan hasil kolaborasi antara Dubyouth yang berbasis di Jogjakarta dan BAP. dari Jakarta. Keduanya berkolaborasi untuk memadukan ritme reggae dan dub dari Dubyouth yang santai dengan ketukan hip-hop ala BAP. yang dinamis dan terasa hidup. Dimulai pada tahun 2003, Dubyouth menggabungkan banyak genre musik, mulai dari reggae dan dub, oldschool jungle, hip-hop, ragga, house music, dan urban vibe, dengan attitude rude boy. Heruwa a.k.a Poppa Tee adalah dalang di balik proyek ini dengan bantuan dari Metzdub di konsol mixing selama pertunjukan live mereka. Setelah tur Eropa mereka, pada tahun 2012 Dubyouth merilis album debut self-titled yang sangat dinantikan melalui Demajors. Sementara di balik BAP., Kareem Soenharjo, mendapat pengaruh mulai dari hardcore, punk, jazz, hingga LA beat scene. Selera hip hopnya yang eklektik dan dari mendengarkan berbagai jenis lagu telah memberinya keunggulan di skena musik Indonesia. Dengan 2 album, 1 kolaborasi dengan Basboi dan Best Asian Album 2021 (versi NME Asia) diikuti dengan Best Hip Hop Album 2022 (AMI Awards) di tangannya juga penampilan live yang memukau, BAP. adalah musisi yang harus diperhatikan sepak terjang-nya. Perpaduan kedua gaya mereka menciptakan suara unik yang segar dan familiar di saat yang bersamaan. “JUST DUB IT” hadir dengan beat santai ala Dubyouth, bassline cool funk-esque, sound synth yang lebar serta beat dan sajak BAP. yang mantab datang bersama dalam perpaduan yang mulus. Lagu ini menampilkan vokal toasting yang berat dan penuh perasaan dari Poppa Tee, dikombinasikan dengan pembawaan vokal gaya rap yang rapat...
by admin | Mar 16, 2023 | News, Releases
Pada tahun 2005 dari pinggiran kota Cirebon, tepatnya di desa Klayan, muncul grup musik reggae yang sempat mengharu biru blantika musik Jamaika tanah air, Another Project. Berangkat dari beragam latar musikal, namun sama-sama menyukai musik Jamaika, terciptalah komposisi musik reggae yang dipenuhi berbagai warna dari genre lain berpadu irama khas pesisir pantai utara (pantura). Pada tahun 2010 Another Project merilis mini album Let’s Against The World!, dua tahun kemudian full album pertama bertajuk Indonesian Rebel Reggae Revolution dirilis. Pada tahun 2016 sebuah album yang direkam secara live dan diberi judul A Live Recording Session, Pantang Menyerah! berisi 5 karya orisinal mereka diproduksi secara terbatas dalam bentuk kaset pita. Kemudian pada 2017, Another Project merilis mini album kedua Pantura Sound yang diproduksi dalam bentuk CD dalam jumlah terbatas. Karena kesibukan pekerjaan dan lain sebagainya, juga terpengaruh oleh dampak pandemi beberapa tahun belakangan membuat Another Project menjadi kurang produktif dalam berkarya. Sempat mengalami pergantian personil dalam proses bermusiknya, saat ini Another Project terdiri dari: Guntur ‘Ophay’ Nursanto (Vocal/Rhytm Guitar), Nurkamal ‘Cepe’ Siddiq (Lead Guitar/Back. Voc), Muhamad ‘Opik’ Taufik (Bass/Back. Vocal), dan Teguh ‘Telix’ Iman (Drum). Di awal tahun 2023 Another Project bergegas mengerjakan project mini albumnya yang terbaru dengan tetap mengusung tag line pantura sound. Namun, sebelum dirilisnya mini album tersebut, Another Project akan merilis sebuah single yang berjudul Pantang Menyerah!. Sebuah lagu yang ditunjukan sebagai penanda serta kabar baik bagi semua teman – teman Freedom Fighter (sebutan untuk penggemar Another Project) bahwasanya hidup adalah perjuangan. “Seberapa pun keras dan beratnya kita harus bangkit dan terus melawan. Jatuh tersungkur tak buat kita gentar, tetap semangat dan pantang menyerah. Yang artinya bahwa,...
by admin | Jan 16, 2023 | News, Review
Sebelum membahas albumnya, mari kita bahas Dubyouth terlebih dahulu. Group ini dibentuk oleh Heruwa “Shaggydog” sebagai MC dan Metzdub sebagai DJ pada tahun 2003 di kota Yogyakarta. Walaupun tidak sebesar Shaggydog, Dubyouth memiliki kesamaan dalam mengekspresikan musik dan memiliki karakteristik khas yang unik dalam setiap penampilannya. Dengan mencampurkan berbagai gaya musik seperti reggae, dance hall, dub dan raggamuffin, mereka menciptakan musik yang luar biasa dan bervariasi. Melalui skena underground yang kecil, mereka dapat menembus pasar musik dan menduduki chart indie di salah satu radio ternama di Indonesia, hal ini sangat mengejutkan group ini, karena mereka sama sekali tidak pernah melakukan promosi di radio-radio. Pada tahun 2012, mereka resmi merilis album perdana yang berisi 9 lagu, semua lagu penuh dengan ‘echo rhythm’ dan sentuhan reggae yang kental dengan penggunaan lirik Jamaican Slang. Mereka juga mengajak beberapa rapper untuk berkolaborasi pada album ini, seperti Yacko & Nova di lagu ‘Boys Don’t Mess’, juga berkolaborasi dengan rapper asal Yogyakarta, Jogja Hiphop Fondation di lagu ‘Bombassu’. Yang menariknya, pada lagu ‘Bombassu’ ini menggunakan lirik bahasa Jawa dan memberikan kesan bahwa bahasa daerah mereka mampu bersanding bersama musik modern dan menghasilkan suatu musik yang sensasional. Lagu “Love 2 C U Dance” mencuri perhatianku dan menurutku merupakan salah satu hal sempurna yang ditawarkan Dubyouth dalam album ini. Back-sound yang ceria dan bergairah sangat pas dengan nuansa yang diciptakan oleh lagu ini, aku seolah dibawa ke dalam sebuah festival pasar malam yang ramai dan penuh dengan cahaya yang berkelip-kelip. Menghilangkan sejenak realitas kehidupan dan ikuti irama yang ada. Mari kita menilik sampul album secara menyeluruh, sampul album yang ditampilkan di sini adalah sebuah karya seni yang luar...