by admin | Aug 6, 2023 | News, Releases
“Tidak ada peristiwa yang istimewa dan keren untuk diceritakan secara gamblang sih, semua dikutip dari keseharian.” MALANG – Hidup terkadang tidak selalu berjalan mulus, Slowright menyadarinya dengan baik. Band ska dari Malang ini mencoba mewujudkan pengalaman naik turunnya kehidupan mereka selama ini dalam album penuh (LP) perdana mereka yang berjudul High & Low yang dirilis 25 Agustus 2023. Masih di bawah naungan DoggyHouse Records dan diproduseri oleh SB Tunes, Slowright menetapkan 9 lagu yang akan melantun keluar dari setiap DSP yang dijalankan oleh setiap pendengar LP “High & Low”. Sandy Armita (vokal), Mochammad Radja Sandyapura (gitar), Fandi Bagus Tofani (drum), Ahmad Baihaqi Mubarok (terompet), dan Aria Rahadi (trombone) meracik LP perdana ini sejak 2022. Di tengah-tengah kesibukan para personilnya, Slowright pun secara pelan namun pasti melangkah sesuai timeline panjang dalam memproduksi LP ini. Slowright sendiri membuat sebuah rencana jangka panjang tiga tahunan yang dimulai sejak 2020, yang mana album “High & Low” sendiri menempati rencana tahun ketiga. Hal itu pula dipilih karena menyesuaikan jadwal pekerjaan masing-masing personil. “Slowright boleh dibilang band yang cukup terprogram, kami membuat program kerja yang cukup panjang untuk tiga tahun pertama Slowright, jadi dari awal kami sudah sepakat mau ngapain aja, berapa lagu yang harus diproduksi, promosi, tour, sampai sumber pendanaannya. Yang jelas mulai start tahun pertama Slowright terbentuk, segala rencana sudah terjadwal dalam timeline yang jelas. Secara total kami siapkan ada 15 lagu untuk tiga tahun pertama ini. Jadi selama tiga tahun ini, durasi proses produksinya lebih cair karena proses kreatifnya acak, cuma jadwal rilisnya saja yang teratur. Sedangkan album “High & Low” adalah puncak projek tiga tahunan kami.” jelas Jono sang drummer TEMA...
by admin | Mar 16, 2023 | News, Releases
Pada tahun 2005 dari pinggiran kota Cirebon, tepatnya di desa Klayan, muncul grup musik reggae yang sempat mengharu biru blantika musik Jamaika tanah air, Another Project. Berangkat dari beragam latar musikal, namun sama-sama menyukai musik Jamaika, terciptalah komposisi musik reggae yang dipenuhi berbagai warna dari genre lain berpadu irama khas pesisir pantai utara (pantura). Pada tahun 2010 Another Project merilis mini album Let’s Against The World!, dua tahun kemudian full album pertama bertajuk Indonesian Rebel Reggae Revolution dirilis. Pada tahun 2016 sebuah album yang direkam secara live dan diberi judul A Live Recording Session, Pantang Menyerah! berisi 5 karya orisinal mereka diproduksi secara terbatas dalam bentuk kaset pita. Kemudian pada 2017, Another Project merilis mini album kedua Pantura Sound yang diproduksi dalam bentuk CD dalam jumlah terbatas. Karena kesibukan pekerjaan dan lain sebagainya, juga terpengaruh oleh dampak pandemi beberapa tahun belakangan membuat Another Project menjadi kurang produktif dalam berkarya. Sempat mengalami pergantian personil dalam proses bermusiknya, saat ini Another Project terdiri dari: Guntur ‘Ophay’ Nursanto (Vocal/Rhytm Guitar), Nurkamal ‘Cepe’ Siddiq (Lead Guitar/Back. Voc), Muhamad ‘Opik’ Taufik (Bass/Back. Vocal), dan Teguh ‘Telix’ Iman (Drum). Di awal tahun 2023 Another Project bergegas mengerjakan project mini albumnya yang terbaru dengan tetap mengusung tag line pantura sound. Namun, sebelum dirilisnya mini album tersebut, Another Project akan merilis sebuah single yang berjudul Pantang Menyerah!. Sebuah lagu yang ditunjukan sebagai penanda serta kabar baik bagi semua teman – teman Freedom Fighter (sebutan untuk penggemar Another Project) bahwasanya hidup adalah perjuangan. “Seberapa pun keras dan beratnya kita harus bangkit dan terus melawan. Jatuh tersungkur tak buat kita gentar, tetap semangat dan pantang menyerah. Yang artinya bahwa,...
by admin | Dec 26, 2022 | News, Review
“Semburat”, album milik band Ska asal Jakarta “Sentimental Moods” dirilis pada tahun 2017. Album ini terdiri dari 13 lagu yang semuanya terdengar sangat menyenangkan, sesuai dengan ciri khas musik Ska yang kita kenal. Namun, ada sesuatu yang unik dari album ini yaitu lagu “Lhaiki!“, yang menggunakan bahasa Jawa dalam liriknya. Menurutku, ini adalah ide yang brilian karena memberikan nuansa yang khas dan memberikan pengalaman berbeda bagi pendengar. Selain itu, penggunaan bahasa Jawa juga menampilkan kekayaan budaya Indonesia yang lebih luas. Salah satu hal yang aku sukai dari album “Semburat” ini adalah bagaimana Sentimental Moods berhasil menggabungkan musik Ska dengan irama tradisional, seperti pada “Ode“. Menurutku, kombinasi ini sangat unik dan menarik, tetapi perlu diingat bahwa penggabungan ini tidak selalu berhasil tergantung pada bagaimana kedua genre tersebut disatukan dan diintegrasikan dalam lagu tersebut. Sentimental Moods berhasil melakukannya dengan sangat baik. Meskipun aku sangat menikmati seluruh lagu dalam album “Semburat“, ada satu lagu yang agak mengganggu perhatianku yaitu “Black Coffee“, lagu pembuka dari album ini. Menurutku, lagu ini terkesan flat dan tidak terdengar seperti musik Ska yang seharusnya, terutama mengingat Sentimental Moods biasanya memiliki lagu yang upbeat dan energetic. Yang menjadi lagu favoritku adalah “Lovely Niku” dengan menggunakan suling sebagai instrumen tambahan. Menurutku, penggunaan suling memberikan sentuhan yang unik dan fresh pada musik Ska, sekaligus menambahkan suasana yang lebih melodis dan menenangkan. Jadi, bagi kamu yang ingin mencari sesuatu yang berbeda dari musik Ska dan ingin menikmati penggabungan musik Ska dengan unsur budaya, aku sangat merekomendasikan album “Semburat” milik Sentimental Moods. Aransemen musik dalam album ini juga terasa proporsional dan tidak terlalu berlebihan, sehingga lagu-lagu terdengar fresh dan tidak membosankan. Review...
by admin | Jul 19, 2022 | News
Slowright, band Ska Punk asal Malang yang baru saja melempar EP terbaru-nya via DoggyHouse Records ini sempat melakukan promo tour di Yogyakarta 24 Juni lalu. Gig Stray Cats Skank yang menampilkan 4 band Ska dari Jogja dan Malang ini adalah acara amal yang seluruh pendapatannya dialokasikan ke program steril dari Animal Friends Jogja untuk kucing jalanan. Band yang beranggotakan Lucky (Vokal), Jono (Drum), Raja (Gitar) Aria Black (Trombone), Baihaqi (trompet) dan Peter Rahmani (Bass) ini melepas video musik untuk single andalan mereka berjudul Slowriders. Lagu gacoan di mini album Believe ini dibuat dengan beberapa versi yang berbeda, diantaranya versi Rap yang dikerjakan oleh Eyesthetic, serta versi Drum & Bass yang diberi sentuhan remix oleh MetzDub. Pada pembuatan video klip Slowriders, Slowright bekerjasama dengan Black Magic sebagai production house. Dari berbagai ide dan konsep mereka tuangkan bersama Black Magic, terpilihlah konsep “point of view” yang beberapa teknik pengambilan gambar-nya lebih fokus pada detail gambar yang bertujuan untuk menunjukkan ekspresi personil band dan alat musik yang dimainkan. Dalam proses editing pun editor Deni Hendra memilih konsep cut-to-cut yang lebih cepat membuat video tersebut semakin enjoy ditonton, grading yang dipilih pun menggunakan tone warna klasik dipadukan dengan transisi yang sedikit garang. Dalam hal properti band performance dibuat se simple mungkin menggunakan lighting warna-warni dibantu asap yang sedikit tebal agar lighting terasa lebih hidup. Studio yang dipilih pun juga berwarna netral dengan background putih polos agar terkesan minimalis. Layaknya sepenggal kutipan dari lirik Slowriders “Dont Stop the Music and Sound. Dont Stop The Beat Of The Drum. Dont Stop The Body Moving Around. Let you fellin make you go around and around”. “Karena...
by admin | May 10, 2022 | News
Bicara mengenai band Ska dari Malang, Youngster City Rockers sempat mengharubiru sejak 2004. Sempat merilis single Hujan via DoggyHouse Records di bulan Juli 2017, mereka kemudian Vacum. Lucky (Vokal) kemudian membentuk Slowright pada 10 Oktober 2020 bersama Jono (Drum), Raja (Gitar) Aria Black (Trombone), Baihaqi (trompet) dan Peter Rahmani (Bass). Slowright sendiri adalah penggalan kata yang bisa di artikan let it flow (mengalir), take it easy dan relax, yang di kutip dari bahasa slang keseharian. 11 Oktober 2021 Slowright merilis mandiri single Satu dibarengi dengan launching di kota sendiri lanjut promo tour ke Yogyakarta. Di kota inilah mereka dipertemukan dengan DoggyHouse Records yang kemudian bekerjasama untuk merilis single Jejak via kanal digital pada 4 Juni 2021. Setelah peluncuran single Jejak yang diikuti promo tour ke beberapa kota, Slowright kembali masuk studio untuk sebuah mini album. Dalam EP ini Slowright mencoba meramu sesuatu yang tidak biasa dari musik Ska kebanyakan di Indonesia. Setiap personil memiliki pengaruh musik yang mengakar dan berbeda-beda mulai dari Ska, Reggae, Dub, Pop, Jazz, Swing, Rap dan Groove DnB. Semua itu dipadukan tanpa menghilangkan benang merah dari unsur Ska itu sendiri. Dalam mini album yang diberi judul BELIEVE ini, Slowright berkolaborasi dengan beberapa musisi diantaranya MetzDub “Dubyouth”, Awkey dan Lola Mahero (DJ). Selain itu salah satu lagu yang berjudul Slowriders dibuat dengan beberapa versi yang berbeda, diantaranya versi Rap yang dikerjakan oleh Eyesthetic, serta versi Drum & Bass yang diberi sentuhan remix oleh MetzDub. Lagu yang awal terciptanya dari teman-teman Youngster City Rockers ini dibikin beberapa versi karena Slowright ingin Slowriders bisa dinikmati oleh banyak pendengar dari segment yang berbeda-beda. BELIEVE memuat 5 track dimana ada...